Mengulik Tips dan Sistem Arisan Emas
Di Indonesia, ada satu kegiatan yang cukup membudaya dari dulu hingga sekarang yaitu arisan. Begitu mengakarnya, kegiatan mengumpulkan uang untuk kemudian diundi ini bisa ditemui di semua lapisan masyarakat. Tua muda, kaya maupun menengah, semua pernah mengikuti arisan.
Selain dalam bentuk uang, belakangan ini masyarakat Indonesia juga mengadakan arisan dalam bentuk barang, sembako, bahkan emas. Ya, dari semua jenis arisan yang ada, arisan emas dipandang lebih menguntungkan, sebab harga emas yang cenderung stabil bahkan terus naik.
Lalu, seperti apa sih sistem arisan emas itu dan apa saja tips yang perlu diperhatikan sebelum memulai arisan ini?
Sistem Arisan Emas
Arisan emas bisa dimulai dengan mengumpulkan anggota arisan, jumlahnya boleh tidak dibatasi. Namun agar tidak terlalu lama, peserta arisan dimaksimalkan sampai 36 orang saja. Karena arisan ini diundi setiap bulan, maka sudah tentu arisan akan berlangsung selama 3 tahun (36 bulan). Setiap bulannya, satu peserta arisan akan mendapat kepingan emas yang beratnya sudah disepakati di awal.
Layaknya arisan uang, setiap bulan peserta arisan emas juga harus menyetorkan sejumlah uang sebagai DP menebus emas, jumlah setorannya bisa disesuaikan dengan harga dan berat emas yang diperoleh. Di sini pentingnya menjaring anggota arisan dalam jumlah banyak, sebab peserta tidak akan terlalu berat membayar cicilan.
Sebagai contoh harga emas per gramnya adalah Rp550.000 dengan perjanjian awal peserta arisan akan mendapat 10 gram emas. Maka angka 10 x Rp550.000 = Rp5.500.000. Selanjutnya total harga emas itu dibagi jumlah anggota arisan Rp5.500.000 : 36 = Rp152.777, itulah jumlah yang wajib disetorkan setiap anggota per bulannya. Mudah sekali, bukan?
Selain uang, arisan emas juga bisa dilakukan dengan menyetor kepingan emas langsung. Pada dasarnya sistemnya sama saja. Namun tentu saja harus ada kesepakatan yang jelas sejak awal.
Tips Menjalankan Arisan Emas
Sebelum benar-benar terlibat sebagai anggota arisan emas, ada beberapa hal atau tips yang wajib Anda perhatikan, antara lain:
- Benahi Niat
Selain berinvestasi, arisan juga bisa dijadikan ajang silaturahmi. Sebelum memulai, benahi kembali niat Anda dan teman-teman lain agar tidak terjadi silang pendapat di kemudian hari, sebab perkara finansial seperti ini punya tingkat kesensitifan yang tinggi.
- Tentukan Panitia dan Jumlah Peserta Arisan
Panitia atau pemegang arisan haruslah orang yang bisa dipercaya. Hal ini sangat penting untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan seperti penipuan, mogoknya arisan, dan hal-hal tak diharapkan lainnya.
Selain itu, peserta arisan juga harus diseleksi betul-betul. Jika seseorang punya rekam jejak yang kurang baik, lebih baik hindari melibatkannya dalam kegiatan arisan seperti ini.
Nah, semoga artikel tentang tips dan sistem arisan emas di atas bermanfaat buat pembaca sekalian, ya.
Dapatkan kemudahan arisan emas dengan layanan Mulia Arisan dari Pegadaian. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang Mulia Arisan di halaman berikut ini. https://sahabat.pegadaian.co.id/mulia-arisan/
Artikel Lainnya
Inspirasi
Cara Cek Keberangkatan Haji Resmi Secara Online dan Offline
Keberangkatan haji bisa dicek melalui situs resmi Kemenag, aplikasi Pusaka, hingga langsung ke agen travel. Yuk, simak cara cek keberangkatan haji di sini!
Keuangan
4 Untung dan Rugi Gadai Emas untuk Keperluan Darurat
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.
Investasi
ROI (Return of Investment): Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitung
ROI adalah indikator penting yang digunakan untuk menghitung perbandingan profit dan dana investasi. Yuk, pahami ROI dengan lebih baik di artikel ini!