Apa itu Investor? Simak Pengertian, Jenis, Serta Risikonya
Investor adalah penanam modal yang memiliki peran besar dalam menggerakan roda perekonomian domestik maupun global.
Peran investor tidak bisa dikesampingkan dalam mendorong pembangunan dan kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Terdapat beberapa hal penting seputar investor yang perlu diketahui, termasuk jenis, tugas, keuntungan, risiko, dan cara untuk menjadi investor itu sendiri.
Bagi kamu yang ingin menjadi investor, pahami dulu pembahasan singkat dan padat seputar investor di bawah ini.
Apa itu Investor?
Secara umum, investor adalah seseorang atau sekelompok orang yang menanam modal untuk mendapatkan keuntungan dalam periode waktu tertentu.
Namun tidak berarti investasi hanya mendatangkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian yang perlu diantisipasi.
Maka dari itu, seorang atau sekelompok investor memerlukan insight tentang kondisi pasar modal agar dapat mengetahui potensi keuntungan dan kerugian dari suatu investasi.
Dalam menjalankan perannya, investor adalah seseorang yang fokus untuk menggunakan aset berharga sebagai instrumen keuangan yang ekstensif.
Itu artinya aset berharga yang diinvestasikan perlu menghasilkan keuntungan agar tidak terjadi kerugian.
Adapun salah satu tujuan utama menjadi investor adalah untuk memastikan keamanan finansial dengan menambah kekayaan melalui keuntungan investasi.
Investasi merupakan cara menabung yang cermat dan juga bisa digunakan sebagai dana darurat untuk kepentingan mendadak.
Dalam jangka panjang, investasi biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau menambah kekayaan.
Baca Juga: 5 jenis Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Jenis-Jenis Investor
Di dalam dunia investasi, terdapat beberapa jenis investor yang biasanya ditemukan. Berikut penjabaran dari masing-masing jenis investor yang perlu diketahui:
1. Investor Individu
Penanaman modal atau investasi bisa dilakukan secara perorangan. Investor yang menanamkan modal secara individu ini memiliki rekening pribadi. Prosesnya sendiri dijalankan melalui bantuan broker–dealer.
2. Investor Konservatif
Investor adalah penanam modal yang perlu mengetahui banyak hal seputar proses investasi itu sendiri.
Di sini, investor konservatif merupakan sosok yang masih menjunjung bentuk investasi secara tradisional dengan risiko kerugian rendah.
Adapun keuntungan yang ingin didapatkan investor konservatif per tahunnya berada di kisaran 3% hingga 5% dari pendanaan yang dikeluarkan.
3. Investor Intuitif
Jenis investor selanjutnya adalah investor intuitif. Investor ini memegang saham di suatu badan atau perusahaan.
Saham tersebut didapatkan atas investasi yang dilakukan oleh pemilik modal. Adapun beberapa contoh investor intuitif adalah manajer investasi, perusahaan pengelola dana, dan lembaga pengelolaan investasi resmi.
Baca juga: 4 Investasi Jangka Pendek yang Menguntungkan
4. Investor Moderat
Selain investor konservatif, terdapat investor moderat yang berhati-hati dengan risiko kerugian dari investasi itu sendiri.
Investor moderat sudah paham tentang berbagai macam produk investasi, namun belum berani mengumpulkan uang dalam jumlah besar.
5. Investor Agresif
Lawan dari investor konservatif adalah investor agresif. Jika investor konservatif sangat berhati-hati dalam melakukan investasi, investor agresif lebih berani untuk mengambil risiko.
Biasanya, investor agresif berusia lebih muda dan memiliki tujuan investasi untuk jangka panjang dengan return yang besar, yaitu di antara 10% hingga 15% per tahun.
6. Angel Investor
Dalam praktiknya, investor adalah seseorang yang mementingkan keuntungan dari penanaman modal yang dilakukan di berbagai sektor bisnis.
Angel investor umumnya berpenghasilan tinggi dan tidak segan memberikan modal untuk bisnis kecil yang berkembang.
Tugas Investor
Sebagai investor, terdapat beberapa hal yang perlu dipahami sebelum melakukan investasi, di antaranya adalah memahami tujuan investasi itu sendiri dan potensi risiko kerugian.
Tidak hanya itu, investor perlu didampingi oleh penasihat keuangan yang dapat memberikan insight terkait pengelolaan aset sebelum memutuskan untuk menanamkan modal.
Jika sudah mempersiapkan hal-hal tersebut, maka perlu dilakukan pemenuhan tugas investor yang bisa dijabarkan sebagai berikut:
- Melakukan estimasi perolehan keuntungan.
- Mengantisipasi risiko investasi dengan cermat.
- Memetakan rencana investasi di masa depan.
- Mencari peluang investasi yang lebih menguntungkan di masa depan.
Keuntungan Investasi
Menjadi investor adalah sesuatu yang membutuhkan pertimbangan, terutama dari sisi kestabilan finansial.
Namun jika dilakukan dengan tepat, investasi dapat mendatangkan keuntungan bagi investor maupun negara. Adapun beberapa keuntungan investasi bagi investor adalah:
- Menambah kekayaan secara signifikan.
- Mendapatkan pendapatan pasif.
- Mengamankan keuangan saat terjadi inflasi atau resesi.
- Mempersiapkan dana darurat dalam situasi yang tidak terduga.
Selain memberikan keuntungan kepada investor, investasi pun dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara, seperti:
- Menambah pendapatan negara.
- Mengoptimalkan kestabilan nilai ekonomi negara.
- Mendorong terbukanya lebih banyak usaha di berbagai sektor.
- Membuka lowongan pekerjaan.
- Mengurangi angka pengangguran.
Baca juga: Cash Flow: Pahami Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya
Risiko Investasi
Di samping keuntungan investasi, terdapat risiko yang perlu dipertimbangkan oleh investor. Beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan oleh investor adalah:
- Naik turunnya nilai aset di pasar global.
- Tingkat likuiditas aset.
- Kebijakan moneter negara.
- Peningkatan suku bunga.
- Krisis ekonomi.
- Fluktuasi nilai tukar valuta asing.
Cara Menjadi Investor
Menjadi investor artinya harus memahami apa saja yang diperlukan untuk memulai berinvestasi. Adapun cara menjadi investor meliputi beberapa hal berikut:
1. Memiliki Wawasan Berinvestasi
Agar tidak salah ambil langkah, seorang investor perlu tahu tentang berbagai hal yang ada di dunia investasi, utamanya aset yang akan diinvestasikan.
Pastikan untuk selalu cek pergerakan nilai aset agar mengetahui potensi keuntungan atau kerugian di hari tertentu.
2. Mulai Investasi Lebih Awal
Tidak ada kata terlambat untuk menjadi investor. Tetapi alangkah lebih baik jika investasi dimulai lebih awal.
Investor adalah seseorang yang merencanakan keuntungan dalam periode waktu tertentu, sehingga keuntungan investasi pun akan semakin besar jika investasi dilakukan sejak dini.
3. Mempersiapkan Modal Investasi
Salah satu langkah utama dalam menjadi investor adalah mempersiapkan modal investasi. Untuk membeli aset investasi yang tepat, dibutuhkan modal dengan jumlah yang tidak kecil.
Maka dari itu, sisihkan uang mulai sekarang untuk mempersiapkan modal guna membeli aset investasi yang cocok dengan kebutuhan keuanganmu.
4. Menentukan Tujuan Investasi
Agar proses investasi dapat berjalan dengan lancar, investor perlu menentukan tujuan investasi terlebih dahulu.
Tetapkan untuk apa hasil investasi tersebut digunakan, apakah untuk dana pensiun, biaya pendidikan, atau beli rumah? Semuanya tergantung dari kebutuhan investor.
Baca Juga: 3 Tujuan Investasi yang Harus Diketahui Investor Pemula
5. Memperkirakan Keuntungan yang Didapatkan
Perencanaan investasi secara matang meliputi perkiraan keuntungan yang didapatkan, termasuk risiko kerugian yang mungkin terjadi.
Dalam hal ini, seorang investor perlu bersikap realistis dan sabar untuk mendapatkan perkiraan keuntungan yang ditentukan sesuai dengan periode tertentu.
Itulah pembahasan singkat seputar investor, termasuk jenis, tugas, keuntungan, risiko, dan tipsnya.
Tertarik untuk menjadi investor tapi tidak memiliki modal banyak? Investasi emas bisa menjadi jawaban atas keraguanmu.
Emas tidak seperti aset investasi lain yang sangat fluktuatif, seperti saham dan valuta asing. Sebaliknya, emas memiliki harga yang stabil secara histori sehingga bisa menjaga nilai uang
Nilai emas pun tidak goyah sekalipun terjadi resesi atau inflasi. Tingkat permintaannya pun tidak pernah melebihi penawaran, sehingga aset ini aman dijadikan investasi dengan risiko rendah.
Investasi emas yang aman bisa dilakukan di Pegadaian. Pilih Tabungan Emas untuk berinvestasi emas dengan mudah dan praktis.
Layanan Tabungan Emas menghadirkan kemudahan dan memungkinkanmu untuk menabung berapa pun dan kapan pun.
Dapatkan hak milik atas emas 24 karat yang bersertifikat dan rekening emas untuk mempermudah jalannya transaksi.
Biaya pengelolaan rekening pun cukup ringan, yaitu Rp30 ribu per tahun. Pembelian bisa dimulai dari 0,01 gram lho. Mudah dan terjangkau, bukan?
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai investasi emas segera dengan layanan Tabungan Emas dari Pegadaian!
Baca juga: Hukum Beli Emas Online Halal atau Tidak? Simak Penjelasannya
Artikel Lainnya
Emas
6 Emas yang Bagus untuk Investasi Aman di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis emas yang bagus untuk investasi. Mari kenali masing-masing jenis dan keuntungan investasinya di artikel ini.
Wirausaha
Peluang Bisnis Oleh-Oleh Khas Daerah
Apakah Anda pernah makan bakpia? Makanan ringan ini merupakan salah satu oleh-oleh khas dari Yogyakarta. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke kota Yogyakarta biasanya membeli bakpia sebagai buah tangan untuk keluarga. Lain halnya jika Anda berkunjung ke Medan. Kota ini identik dengan oleh-oleh berupa bika Ambon. Setiap daerah memang memiliki makanan khas yang bisa diandalkan […]
Inspirasi
PENTING! Ini Manajemen Keuangan Praktis Bagi Pemilik UMKM!
Pemilik UMKM wajib pahami manajemen keuangan UMKM agar keuangan bisnis kita sehat! Mau tahu apa saja? Mari baca wawasan selanjutnya!