Pada Bulan Ramadan, umat muslim di seluruh dunia saling berlomba untuk mencari pahala. Pada bulan ini, Allah menjanjikan pahala yang berlipat-lipat, pengampunan dosa, serta doa yang lebih mustajab. Tidak hanya itu, bulan ini juga dikenal karena adanya malam istimewa yang dinanti-nantikan oleh umat muslim. Malam tersebut memiliki nilai yang lebih baik dari seribu bulan. Jika seseorang beribadah di malam tersebut, maka nilainya lebih tinggi daripada melaksanakan ibadah selama seribu bulan. Malam tersebut adalah Lailatul Qadar.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW bercerita mengenai kisah empat lelaki pada zaman dahulu. Mereka telah menyembah Allah selama delapan puluh tahun tanpa pernah melakukan kedurhakaan. Nama-nama mereka adalah Ayyub, Zakaria, Hizkil ibnul Ajuz, dan Yusya’ Ibnul Nun. Para sahabat Rasulullah SAW merasa kagum dengan amalan mereka. Kemudian, Jibril as datang kepada Nabi SAW dan mengatakan bahwa Allah SWT telah menurunkan hal yang lebih baik daripada itu. Malaikat Jibril kemudian membacakan ayat-ayat dari Surat Al-Qadar yang menyatakan keutamaan Lailatul Qadar. Rasulullah SAW dan para sahabatnya pun merasa gembira mendengar hal tersebut.
Berikut ini adalah firman Allah SWT mengenai Lailatul Qadar: 
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بِإِذۡنِ رَبِّهِم  مِّن كُلِّ أَمۡرٖ سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ  


“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr, [97]: 1–5). 
Malam Lailatul Qadar merupakan satu malam yang terjadi selama bulan Ramadan. Namun, turunnya malam ini dirahasiakan agar umat muslim bersungguh-sungguh beribadah untuk mendapatkannya. Selain melakukan ibadah pada malam Lailatul Qadar, seharusnya kita juga terus berusaha memperbanyak ibadah di sepanjang bulan Ramadan. Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Lailatul Qadar bisa terjadi pada malam-malam 10 hari terakhir bulan Ramadan, pada tanggal ganjil, malam 27 Ramadan, atau bahkan bisa menjadi salah satu malam selama bulan Ramadan.
Nabi Muhammad SAW telah memberitahukan tanda-tanda turunnya Lailatul Qadar melalui hadistnya yang berbunyi: “Sesungguhnya pertanda Lailatul Qadar ialah cuaca yang bersih dan terang seakan-akan ada rembulan, tenang dan hening, suhunya tidak dingin dan tidak panas, serta tidak ada bintang yang jatuh pada malam itu hingga pagi harinya. Kemudian, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan sempurna, tetapi tidak bercahaya seperti biasanya melainkan seperti rembulan pada malam purnama” (HR. Bukhari).

5 Amalan Malam Lailatul Qadar

1. Sholat Tahajud: Sholat Tahajud merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Dilakukan setelah tidur dan sebelum sholat subuh, sholat tahajud dianggap sebagai ibadah yang sangat istimewa dan dapat membawa banyak pahala.
2. Membaca Al-Quran: Membaca Al-Quran pada malam Lailatul Qadar juga sangat dianjurkan. Bacaan Al-Quran pada malam ini memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dari pada membaca Al-Quran di malam-malam biasa.
3. Berdoa: Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. Berdoa dengan sungguh-sungguh pada malam ini bisa membawa banyak keberkahan dan keberlimpahan.
4. Berinfaq: Membantu orang lain dengan memberikan sedekah pada malam Lailatul Qadar juga sangat dianjurkan. Memberikan infaq atau bersedekah pada malam ini memiliki keutamaan dan pahala yang lebih besar dari pada memberikan sedekah pada malam-malam biasa.
5. Berzikir: Mengingat Allah SWT dengan berzikir pada malam Lailatul Qadar juga sangat dianjurkan. Berzikir pada malam ini bisa membawa ketenangan hati dan keberkahan dalam hidup. Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah zikir “La ilaha illa Allah” (tidak ada Tuhan selain Allah).
6. 
   
7. 
   

Tata Cara Shalat Malam Lailatul Qadar

Pada kenyataannya, shalat sunnah malam Lailatul Qadar tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits dan kitab fiqih. Kendati demikian, kita dapat menemukan panduan khusus untuk shalat sunnah malam Lailatul Qadar di dalam Kitab Durratun Nashihin. Dalam kitab tersebut, shalat sunnah dilakukan seperti biasa, yaitu dua rakaat. Namun perlu diingat bahwa tata cara shalat sunnah malam lailatul qadar ini bukanlah tuntunan yang diambil dari kitab hadits atau kitab fiqih yang sahih, akan tetapi dapat dijadikan sebagai amalan tambahan di malam lailatul qadar.
Berikut ini adalah tata cara shalat sunnah Berikut ini adalah bacaan surat dan doa yang disarankan malam lailatul qadar yang diambil dari Kitab Durratun Nashihin:

1. Melakukan shalat sunnah malam lailatul qadar sebanyak dua rakaat seperti shalat sunnah pada umumnya.
2. Pada rakaat pertama, membaca Surat Al-Fatihah.
3. Setelah membaca Al-Fatihah, membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali.
4. Kemudian, pada rakaat kedua, membaca Surat Al-Fatihah lagi.
5. Setelah membaca Al-Fatihah, membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali.
6. Setelah salam, membaca istighfar sebanyak 70 kali.

Malam Lailatul Qadar memang merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di mana banyak kebaikan yang bisa didapatkan pada malam tersebut. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk menjalankan ibadah dan melakukan kebaikan seperti sholat dan membaca doa di malam Lailatul Qadar. Penting bagi umat Islam untuk fokus pada ibadah dan memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.
Manfaatkan waktu untuk fokus beribadah mencari keberkahan malam Lailatul Qadar dengan nyaman dan aman tanpa khawatir barang berharga hilang. Sahabat dapat memanfaatkan layanan Titipan Emas Pegadaian untuk menyimpan atau menitipkan emas agar lebih aman dan terjaga sehingga dapat meningkatkan kefokusan dan lebih dekat dengan Malam 1000 Bulan. Semoga Sahabat diberikan kemudahan untuk mengerjakan amalan-amalan Malam Lailatul Qadar, ya.