10 Negara dengan Mata Uang Terendah di Dunia, Ini Urutannya?

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Investasi

12 November 2024
Bagikan :
image detail artikel

Sudah tahukah sahabat apa saja mata uang terendah di dunia? Jika belum tahu, maka sebaiknya cek dulu pembahasannya di artikel kali ini.
Jika berbicara tentang mata uang terkuat di dunia, banyak orang pasti menebak dolar AS. Namun kenyataannya, dinar Kuwait menjadi juaranya.
Perlu diketahui bahwa naik turunnya nilai mata uang di dunia setiap tahunnya diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat atau laju inflasi tinggi.
Perubahan kurs mata uang umumnya disebabkan oleh inflasi yang tidak kunjung melemah sehingga menyebabkan kesulitan perekonomian di beberapa negara.
Lalu, berada di posisi manakah Indonesia dalam urutan mata uang terendah di dunia? Mari simak selengkapnya.

10 Mata Uang Terendah di Dunia

Mata uang terendah di dunia bisa menjadi acuan dan pembanding kondisi finansial negara yang mengalami kesulitan ekonomi.
Berdasarkan data dari Forbes, mata uang terendah di dunia saat ini adalah Rial Iran dengan perbandingan 1 rial setara 0,000024 dolar AS. Selain mata uang Iran, berikut daftar lengkap mata uang terendah di dunia

1. Rial Iran (IRR)

Mata uang rial dari Iran memiliki nilai tukar terendah di dunia. Sebagai pembanding, 1 rial setara dengan 0,000024 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS setara dengan 42.300 rial.
Nilai tukar rial memburuk karena adanya ketegangan politik dan berbagai sanksi ekonomi, salah satunya ditetapkan oleh Amerika Serikat sejak tahun 2018.
Tidak hanya itu, tingkat inflasi tahunan mencapai angka 40% memperburuk kondisi ekonomi negara yang dilanda konflik berkepanjangan tersebut.
Baca juga: 7 Cara Menabung dengan Cepat untuk Keamanan Finansial

2. Dong Vietnam (VND)

Nilai mata uang terendah di dunia yang kedua adalah dong yang merupakan mata uang negara Vietnam di mana 1 dong setara dengan 0,000043 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS setara dengan 23.485 dong.
Penurunan nilai mata uang tersebut dikarenakan oleh buruknya kondisi pasar properti, ketatnya investasi asing, dan penurunan aktivitas ekspor.
Faktor-faktor perekonomian negara tersebut membuat dong Vietnam menjadi mata uang terendah di Asia Tenggara.

3. Kip Laos (LAK)

Mata uang terendah di dunia selanjutnya adalah kip dari negara Laos. Sebagai negara Asia Tenggara kedua di daftar ini, nilai tukar kip termasuk rendah, yaitu 0,000057 dolar AS saja untuk setiap 1 kip. Sebaliknya, 1 dolar AS dihargai sebesar 17.692 kip.
Negara dengan mata uang terendah ketiga di dunia ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat dengan beban pembayaran utang luar negeri yang cukup banyak.
Usaha pemerintah Laos untuk mengendalikan inflasi pun juga tidak membuahkan hasil positif dan bahkan memperburuk kondisi finansial negara.

4. Leone Sierra Leone (SLL)

Leone merupakan mata uang negara Sierra Leone yang menempati urutan keempat mata uang terendah di dunia.
Inflasi tinggi yang mencapai 43% di April, melemahnya kondisi ekonomi negara, serta utang luar negeri yang tinggi membuat 1 leone hanya dihargai 0,000057 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS dihargai 17.665 leone.
Adapun faktor-faktor lain, seperti masalah dari merebaknya wabah ebola, perang saudara, ketidakpastian politik, dan maraknya korupsi berkontribusi pada penurunan nilai mata uang leone.

5. Pound Libanon (LBP)

Selanjutnya adalah mata uang pound yang berasal dari negara Libanon dengan perbandingan 1 pound setara dengan 0,000067 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS dihargai 15.012 pound. 
Ekonomi negara yang terpuruk, pengangguran tinggi, krisis bank berkepanjangan, kekacauan politik, dan inflasi tinggi membuat nilai tukar pound semakin melemah.
Baca juga: 8 Tips Menabung untuk Pelajar yang Praktis & Mudah Dilakukan 

6. Rupiah Indonesia (IDR)

Indonesia menjadi salah satu negara dengan mata uang terendah. 1 rupiah setara dengan 0,000067 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS dihargai 14.985 rupiah.
Melemahnya rupiah di perekonomian dunia dikarenakan oleh tekanan ekonomi global dan permasalahan lain di tahun-tahun sebelumnya.

7. Som Uzbekistan (UZS)

Mata uang som dari Uzbekistan menempati urutan ketujuh mata uang terendah di dunia di mana 1 som setara dengan 0,000088 dolar, sedangkan 1 dolar AS dihargai 11.420 som.
Penurunan nilai mata uang tersebut di antaranya diakibatkan oleh lambatnya pertumbuhan ekonomi, kenaikan inflasi yang tajam, angka pengangguran tinggi, dan maraknya korupsi.

8. Franc Guinea (GNF)

Negara Guinea yang terletak di Afrika Barat menempati urutan kedelapan di daftar mata uang terendah di dunia.
Franc yang merupakan mata uang negara Guinea mengalami penurunan nilai karena inflasi tinggi, konflik militer, dan meningkatnya jumlah pengungsi dari Liberia dan Sierra Leone. 
Perlu diketahui, 1 franc sendiri dihargai 0,000116 dolar AS. Sebaliknya, 1 dolar AS dihargai 8.650 franc.

9. Guarani Paraguay (PYG)

Paraguay merupakan negara di Amerika Selatan yang memiliki teknologi hidroelektrik canggih. Meskipun begitu, nilai mata uangnya masuk dalam urutan terendah di dunia.
Mata uang Paraguay sendiri disebut sebagai guarani. 1 guarani setara dengan 0,000138 dolar AS, sebaliknya 1 dolar AS dihargai 7.241 guarani.
Sama halnya seperti negara-negara sebelumnya yang berada pada daftar ini, Paraguay juga mengalami penurunan mata uang karena inflasi tinggi.
Adapun faktor lain yang menyebabkan buruknya nilai tukar guarani terhadap dolar AS adalah penyelundupan narkoba dan pencucian uang.
Baca juga: Ingin Melunasi Utang Tapi Tidak Punya Uang? Ini Solusinya

10. Shilling Uganda (USH)

Shilling adalah mata uang negara Uganda yang terletak di Afrika Bagian Timur. 1 shilling dihargai 0,000267 dolar AS, sedangkan 1 dolar AS dihargai 3.741 shilling.
Meskipun kaya dengan emas, minyak, dan kopi, Uganda mengalami ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi, utang negara yang cukup besar, dan kerusuhan politik yang berujung pada penurunan nilai mata uang.
Itulah 10 mata uang terendah di dunia dan faktor-faktor penyebabnya. Semoga rasa penasaran sahabat terjawab dengan penjabaran di atas.
Mengingat tingkat inflasi yang tidak bisa diprediksi, sahabat perlu mempersiapkan diri dengan berinvestasi yang aman.
Lantas, apa sih investasi yang aman? Mengingat nilai mata uang asing yang naik turun secara drastis, maka investasi valuta asing, seperti dolar AS, cukup berisiko.
Agar tetap bisa berinvestasi dengan aman di tengah inflasi, sahabat bisa memilih emas sebagai aset yang tepat.
Emas merupakan aset yang aman terhadap inflasi. Nilainya cenderung stabil berdasarkan histori dan cenderung naik setiap tahunnya.
Jika ingin investasi emas dengan aman, sahabat bisa memilih layanan Tabungan Emas dari Pegadaian.
Sistemnya seperti menabung biasa, hanya saja saldo tabungan sahabat bisa dikonversikan menjadi gramasi emas.
Jangan khawatir, emas 24 karat yang ditabung terjamin keamanan dan keasliannya. Pembeliannya pun terjangkau, mulai dari Rp10 ribu saja.
Apabila mendaftar melalui aplikasi Pegadaian Digital, sahabat akan dibebaskan dari biaya administrasi selama satu tahun. Sangat praktis dan fleksibel, bukan?
Jadi, jangan ragu lagi. Yuk, persiapkan diri menghadapi inflasi dengan menabung emas di Pegadaian!
Baca juga: Menabung Dollar atau Emas, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved