Aset: Definisi, Karakteristik, dan Macamnya
Dalam dunia bisnis, aset adalah komponen penting yang dapat memberikan keuntungan, terutama saat kondisi finansial yang kritis. Maka tidak heran jika aset dibutuhkan ketika menghadapi resesi.
Aset tidak selalu memiliki bentuk fisik. Beberapa aset berbentuk non fisik dan memiliki nilai ekonomi yang tidak kalah dengan aset fisik.
Lantas, apa saja jenis kekayaan atau sumber daya yang bisa disebut sebagai aset? Mari kenali pengertian, karakteristik, dan macam-macam aset di bawah ini.
Apa itu Aset?
Aset adalah barang berwujud fisik maupun non fisik yang memiliki nilai ekonomi tertentu dan dapat menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
Perlu diketahui bahwa aset adalah barang yang tidak selalu dimiliki oleh perorangan atau individu. Barang yang dimiliki oleh suatu perusahaan pun juga bisa disebut sebagai aset.
Karakteristik Aset
Setelah memahami apa itu aset, saatnya untuk mengenal karakteristiknya. Beberapa karakteristik umum aset adalah:
1. Memiliki Hak Kepemilikan
Suatu barang bisa dikatakan sebagai aset apabila dimiliki oleh pihak tertentu, baik itu individu maupun perusahaan.
Dalam hal ini, sertifikat kepemilikan bukan menjadi faktor penentu penguasaan suatu aset. Adapun aset adalah harta atau kekayaan yang telah dieksploitasi oleh pihak tertentu.
Maka dari itu, harta yang baru saja ditemukan namun tidak ada pemiliknya tidak bisa disebut sebagai aset.
Harta tersebut baru bisa disebut sebagai aset ketika terjadi pemindahan kepemilikan secara sah kepada pihak yang menemukannya.
2. Menghasilkan Keuntungan
Aset adalah barang atau harta yang memiliki nilai ekonomi. Jadi, barang tersebut memiliki nilai setara dengan nominal uang.
Tidak hanya keuntungan berupa uang, aset adalah barang yang bisa memberikan manfaat dalam aktivitas bisnis, seperti sumber daya dalam suatu perusahaan.
Sebagai contoh, tersedianya mesin espresso di suatu cafe yang dapat membantu meningkatkan pelayanan bisnis dan menambah penghasilan setiap kali pelanggan memesan kopi.
3. Merupakan Hasil Transaksi Masa Lalu
Kepemilikan harta di masa lalu merupakan karakteristik aset yang perlu diingat. Hak milik tersebut secara otomatis menjadikan suatu harta atau kekayaan menjadi aset.
Misalnya, rumah yang dijual dengan harga Rp500 juta dengan sistem kredit kepada teman dekat. Pembayaran di muka dilakukan sebesar setengah harga dari total nilai aset yaitu Rp250 juta.
Maka, jumlah aset yang didapatkan oleh penjual rumah untuk sementara waktu adalah Rp250 juta, bukan Rp500 juta.
Baca juga: Aset-Aset yang Bisa Dijadikan Jaminan Kredit
Macam-Macam Aset
Aset adalah harta atau kekayaan yang bermacam-macam. Adapun pembagian kategori atau macam aset dilakukan berdasarkan faktor-faktor berikut:
1. Berdasarkan Fisik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aset adalah harta atau kekayaan yang memiliki hak kepemilikan dan bisa berwujud fisik maupun non fisik.
Adapun penyebutan untuk jenis aset berdasarkan fisiknya adalah aset berwujud dan tidak berwujud.
a. Aset Berwujud (Tangible Assets)
Aset berwujud merupakan aset yang berbentuk nyata dan bisa dilihat, diraba, dan dirasakan dengan panca indera.
Umumnya, aset berwujud dapat dihitung berdasarkan kuantitasnya dan dinilai kualitasnya dengan mudah.
Contoh-contoh dari aset berwujud yang umum ditemukan dalam transaksi bisnis adalah uang tunai, emas, mobil pribadi, dan alat-alat perusahaan.
b. Aset Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik. Tidak seperti aset berwujud, aset tidak berwujud ini tidak dapat dilihat, diraba, maupun dirasakan oleh panca indera.
Adapun contoh dari aset tidak berwujud adalah hak cipta, merk dagang, dan hak paten.
2. Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, terdapat dua jenis aset yang perlu diketahui. Berikut adalah penjabaran singkatnya:
a. Aset Operasional
Aset operasional adalah aset yang diolah oleh perusahaan agar dapat melancarkan proses operasional, termasuk pengawasan pengelolaan sistem serta penggunanya.
Beberapa contoh dari aset operasional adalah mesin, bangunan, uang kas, hak paten, merk dagang, dan lain sebagainya.
b. Aset Non Operasional
Tidak seperti aset operasional yang bisa digunakan setiap waktu, aset non operasional ditujukan untuk kebutuhan pendanaan jangka panjang.
Adapun aset non operasional yang umumnya dimiliki perusahaan adalah obligasi, pencairan jaminan, valuasi perusahaan , dan hasil investasi.
3. Berdasarkan Konversi
Di samping fisik dan fungsi, aset juga dikategorikan berdasarkan konversi atau pengubahannya menjadi kas.
Terdapat dua jenis aset berdasarkan konversi, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Berikut penjelasan singkatnya:
a. Aset Lancar
Aset ini memiliki tingkat likuiditas tinggi yang berarti proses pencairannya dapat dilakukan dengan cepat.
Adapun beberapa contoh aset lancar yang umumnya ditemui adalah deposito, saham bursa, saldo bank, dan lain sebagainya.
b. Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar, atau dalam dunia akuntansi disebut sebagai aset tetap, adalah jenis aset yang tingkat likuiditasnya rendah.
Pencairan aset ini menjadi kas membutuhkan waktu lama dan prosedur yang cukup kompleks. Apabila sudah dicairkan, pemindahan kekuasaan aset tidak lancar akan sulit dilakukan.
Adapun beberapa contoh aset tidak lancar dalam dunia bisnis adalah brand, merk dagang, bangunan, dan tanah.
Sekian informasi seputar aset yang dapat digunakan individu maupun perusahaan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Penggunaan aset adalah hal yang bisa memberikan keuntungan bagi kondisi finansial. Oleh karena itu, kepemilikannya merupakan hal yang berharga.
Agar dapat mencukupi kebutuhan keuangan darurat, sahabat bisa menggadaikan emas ataupun aset berwujud lain yang dimiliki dengan layanan Gadai Emas dan Gadai Non Emas dari Pegadaian.
Terdapat dua pilihan layanan yang bisa diambil, yaitu konvensional dan syariah. Kedua layanan menyediakan proses pengajuan yang mudah.
Barang yang digadaikan pun dijamin aman dan diasuransikan. Pelunasan pun dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan kesempatan perpanjangan berkali-kali.
Tertarik untuk gadaikan aset dengan mudah dan aman? Mari percayakan proses gadai asetmu dengan Pegadaian!
Baca juga: Investasi Emas Sejak Kini, Manfaatnya Menanti
Artikel Lainnya
Inspirasi
5 Makanan Indonesia Paling Disukai Turis Asing
Ke belahan dunia mana pun kita pergi, lidah kita tetap tidak bisa dibohongi. Lidah Indonesia memang sudah terbiasa dengan makanan yang memiliki cita rasa tinggi dan kaya akan rempah. Tidak heran jika turis asing yang datang ke Indonesia langsung jatuh hati terhadap makanan lokal. Peluang usaha kuliner pun dapat Anda manfaatkan, mengingat 5 makanan Indonesia […]
Wirausaha
F&B: Pahami Jenis, Peluang, Contoh, dan Cara Memulainya
F&B adalah jenis usaha di sektor kuliner yang fokus pada penyajian makanan dan minuman langsung kepada pelanggan. Yuk, cari tahu lebih banyak di sini!
Investasi
5 Cara Menghadapi Masalah Keuangan Saat Bisnis Bangkrut
Rahasia Menghadapi Masalah Keuangan Saat Bisnis Bangkrut: 5 Strategi Jitu untuk Mengelola dan Memulihkan Keuangan Bisnis Anda dengan Sukses