Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel, Contoh, & Rumusnya
Pengelolaan keuangan usaha tidak lepas dari hitungan biaya tetap dan biaya variabel. Maka dari itu, perlu diketahui perbedaan biaya tetap dan biaya variabel beserta contoh dan rumusnya.
Baik biaya tetap dan biaya variabel merupakan dua jenis biaya operasional yang dibedakan berdasarkan intensitas penggunaannya.
Biaya tetap sering kali dikeluarkan dengan nilai yang tidak sering berubah, sedangkan biaya variabel sering kali mengalami perubahan sesuai dengan pemakaian sumber daya.
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel yang mendasar tersebut bisa dijabarkan lagi secara terperinci berdasarkan beberapa aspek.
Tidak hanya dilihat dari perbedaan mendasarnya, perbedaan biaya tetap dan biaya variabel bisa dilihat dari contoh dan rumusnya. Untuk memahaminya, simak pembahasan di bawah ini.
Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap dan biaya variabel adalah sesuatu yang familiar bagi wirausahawan yang mengelola keuangan usaha berdasarkan kebutuhan operasional pada periode tertentu.
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel utama terletak pada nilainya. Biaya tetap bernilai statis sedangkan nilai biaya variabel berubah-ubah atau dinamis.
Membedakan biaya tetap dan biaya variabel dengan mudah bisa dilakukan dengan sederhana. Caranya adalah dengan menjabarkan faktor-faktor pembedanya sebagai berikut:
Baca juga: Apa itu Aset? Inilah Definisi, Karakteristik, dan Macamnya
Contoh Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Agar dapat memahami perbedaan biaya tetap dan biaya variabel dengan lebih baik, kenali contoh-contohnya yang sering kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Biaya Tetap
Biaya tetap mencakup berbagai pengeluaran yang nilainya tidak berubah secara dalam jangka waktu pendek. Beberapa contoh biaya tetap yang umumnya ditemukan adalah:
- Pajak Bumi dan Bangunan.
- Biaya asuransi.
- Biaya sewa gedung.
- Biaya penyusutan.
- Gaji karyawan.
- Tagihan listrik.
- Tagihan air.
- Biaya bahan bakar.
Contoh Biaya Variabel
Berkebalikan dari nilai biaya tetap yang tidak sering berubah, biaya variabel sering kali mengalami perubahan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan produksi.
Berikut adalah contoh-contoh biaya variabel yang umumnya ditemukan dalam kegiatan usaha:
- Upah tenaga kerja langsung.yang berbeda dengan gaji bulanan.
- Biaya bahan baku yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi.
- Biaya distribusi produk sesuai dengan jumlah produk yang didistribusikan.
- Komisi atau bonus penjualan apabila telah melebihi target.
- Biaya overhead, seperti pencetakan dokumen, pembelian konsumsi harian, dan lainnya di luar kebutuhan produksi.
Rumus Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel bisa dilihat dari rumus hitungannya yang disesuaikan dengan sifat dan kebutuhannya dalam kegiatan operasional.
Berikut adalah rumus biaya tetap yang bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan keuangan produksi:
Biaya Tetap = Total Biaya – (Harga per Unit ✕ Kuantitas Barang)
Adapun rumus biaya variabel melibatkan biaya tetap di dalamnya. Sehingga hitungannya bisa dilakukan jika nilai biaya tetap telah ditemukan. Berikut adalah rumus biaya variabel:
Biaya Variabel = (Total Biaya – Biaya Tetap) / Kuantitas Barang
Baca juga: 9 Keuntungan Menjadi Wirausaha yang Perlu Diketahui Pemula
Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Menggunakan rumus dari biaya tetap dan biaya variabel di atas, masing-masing hitungannya bisa dilakukan dengan skenario berikut:
Cara Menghitung Biaya Tetap
PT. Adi Luhur mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp750 juta pada bulan April 2024. Kuantitas barang yang diproduksi adalah 25 ribu. Biaya variabel untuk setiap produknya adalah Rp25 ribu. Maka biaya tetapnya adalah:
Cara Menghitung Biaya Variabel
Usaha warmindo rumahan bapak Ali menghabiskan total biaya produksi sebesar Rp7 juta dan biaya tetap sebesar Rp500 ribu per bulan Maret 2023. Dalam sebulan tersebut, pak Ali dapat memproduksi sebanyak 500 unit produk. Maka biaya variabelnya adalah:
Itulah pembahasan seputar perbedaan biaya tetap dan biaya variabel yang dapat memberikan gambaran tentang kebutuhan pembiayaan untuk kebutuhan usaha.
Baik biaya tetap dan biaya variabel memegang peran penting dalam menjalankan usaha. Maka dari itu, penting untuk memastikan ketersediaan dana untuk keduanya.
Agar dapat memastikan biaya tetap dan biaya variabel tercukupi, sahabat perlu mempersiapkan dana yang cukup.
Jika membutuhkan tambahan dana untuk mendukung pengembangan usaha ke skala yang lebih besar, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman ke Pegadaian.
Dengan layanan KUPEDES, sahabat bisa mendapatkan pinjaman mulai dari Rp20 juta hingga Rp500 juta untuk kebutuhan pendanaan usaha secara mudah dan cepat.
Pengajuan bisa dilakukan dengan mudah dan cepat langsung di cabang Pegadaian terdekat. Cukup lengkapi persyaratannya dan ajukan permohonan pinjaman.
Tenang saja, angsuran akan disesuaikan dengan karakteristik usaha yang sahabat jalankan. Sewa modal pun ringan dengan nilai cicilan tetap per bulan.
Jadi, jangan khawatir dengan pendanaan usaha lagi ya. Yuk, ajukan pinjaman untuk mengembangkan usahamu ke Pegadaian!
Baca juga: UMK 2024 Sudah Berlaku, Ini Urutan Tertinggi dan Terendahnya
Artikel Lainnya
Emas
Simulasi Membuka Tabungan Emas di Pegadaian
Memiliki tabungan emas di Pegadaian saat ini sangat mudah. Ingin tahu caranya? Ini simulasi tabungan emas Pegadaian yang bisa membantu kamu!
Wirausaha
Contoh Proposal Kewirausahaan dan Urutan Kerangkanya
Rencana usaha perlu dipresentasikan dalam proposal yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Yuk, simak contoh proposal kewirausahaan pada artikel ini!
Inspirasi
Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2024 & Jumlah Kekayaannya
Terdapat daftar orang terkaya di Indonesia 2024 dan aset kekayaannya berdasarkan Forbes, salah satunya Prajogo Pangestu. Temukan nama-nama lainnya di sini!