Skala Prioritas: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menyusunnya
Skala prioritas adalah konsep dalam keuangan yang artinya penyusunan kebutuhan sesuai dengan kepentingan.
Penerapan skala prioritas bisa ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam pemenuhan kebutuhan pribadi maupun usaha.
Bahkan, skala prioritas bisa dibilang sebagai dasar atau acuan dari manajemen keuangan yang baik.
Adanya skala prioritas yang tepat dapat membantu pengalokasian keuangan secara proporsional.
Penasaran dengan penerapan skala prioritas dalam kehidupan sehari-hari? Agar dapat memahami skala prioritas selengkapnya, mari simak pembahasan di bawah ini.
Apa itu Skala Prioritas?
Skala prioritas adalah susunan kebutuhan sehari-hari yang dibuat berdasarkan kepentingan atau urgensinya.
Urutan skala prioritas adalah dari yang paling penting ke yang bisa ditunda pemenuhannya. Dengan begitu, segala hal yang diperlukan bisa terpenuhi terlebih dahulu.
Ketika yang paling mendesak selesai dikerjakan, maka hal-hal lain di belakangnya bisa diselesaikan sesuai dengan urutan prioritasnya.
Dalam pengelolaan keuangan, skala prioritas adalah konsep yang mementingkan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkatannya, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Secara umum, fokus konsep skala prioritas adalah mementingkan kebutuhan (need) daripada keinginan (want) semata yang berada pada tingkat tersier.
Adapun salah satu contoh penerapan skala prioritas dalam kehidupan sehari-hari adalah membayar tagihan listrik dan air sebelum membeli pakaian baru.
Faktor yang Memengaruhi Skala Prioritas
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi skala prioritas di berbagai sektor kehidupan. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Tingkat Urgensi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, fokus penerapan skala prioritas adalah kebutuhan sebelum keinginan.
Maka dari itu, hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, termasuk sandang, pangan, dan papan perlu didahulukan.
2. Dampak
Penyusunan skala prioritas dilakukan dengan mempertimbangkan dampak dari aktivitasnya. Pemenuhan kebutuhan pokok yang tertunda tentunya akan berdampak pada pembelian hal lainnya.
Sebagai contoh, mendahulukan beli smartphone daripada membayar biaya listrik dapat menghambat aktivitas rumah tangga yang penting, seperti menggunakan mesin cuci dan setrika.
3. Resource
Salah satu faktor yang memengaruhi penyusunan skala prioritas adalah resource atau sumber daya, seperti ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya.
Baca juga: Biaya Pasang Listrik Baru dan Cara Bayarnya Secara Online
4. Tenaga yang Dikeluarkan
Setiap kebutuhan memiliki tarif yang berbeda. Maka dari itu, tenaga yang dibutuhkan untuk mendapatkan dana dalam pemenuhannya pun juga perlu disesuaikan.
Misalnya, seseorang akan menabung lebih lama untuk dapat membeli mobil daripada memenuhi kebutuhan pokok, seperti beli beras.
5. Kondisi Ekonomi
Faktor penting yang perlu diperhatikan saat menyusun skala prioritas adalah kondisi ekonomi. Seseorang dengan ekonomi terbatas tentunya memiliki prioritas yang berbeda dengan investor.
Kebutuhan utama bagi orang dengan pendapatan UMR meliputi beli sembako, bayar sewa tempat tinggal, dan tagihan listrik.
Di sisi lain, investor lebih tidak lagi memikirkan pemenuhan sandang, pangan, dan papan. Salah satu hal yang menjadi prioritas investor adalah mengoptimalkan profit melalui diversifikasi.
6. Status Keluarga
Salah satu hal yang memengaruhi skala prioritas adalah status keluarga. Tentunya, orang yang lajang lebih leluasa dalam menentukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka daripada yang sudah berkeluarga.
7. Tujuan Hidup
Skala prioritas juga ditentukan berdasarkan tujuan hidup seseorang. Bagi yang ingin menyiapkan dana pensiun, maka tabungan untuk masa depan kerap kali menjadi prioritas.
8. Lingkungan Sosial
Penyusunan skala prioritas juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Baik anggota keluarga, teman dekat, dan kolega dapat memberikan tekanan untuk pemenuhan kebutuhan tertentu.
Terlebih lagi, faktor budaya dan agama dengan nilai-nilai tertentu juga berpengaruh pada pembagian kebutuhan dan keinginan seseorang.
Manfaat Skala Prioritas
Konsep skala prioritas memiliki beberapa manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Mengelola Keuangan Lebih Bijak
Menentukan prioritas kebutuhan dapat membantu pengelolaan keuangan lebih baik. Selain itu, uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu sebelum keinginan.
Sebagai contoh, kepala keluarga bisa memprioritaskan dana masa depan untuk biaya kuliah anak nantinya dengan menabung harian secara rutin atau berinvestasi.
2. Menyusun Keputusan Sesuai Prioritas
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan bisa diatur dengan lebih baik jika seseorang mengetahui prioritasnya. Untuk itu, susunlah prioritas berdasarkan tingkat urgensinya.
Jika sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok, seperti sembako dan bayar tagihan listrik, maka uang bisa dialokasikan untuk hal-hal lain yang termasuk dalam keinginan.
3. Menentukan Tujuan Secara Terukur
Skala prioritas setiap orang berbeda-beda. Maka dari itu, pencapaian tujuannya pun juga membutuhkan waktu yang bervariasi.
Seseorang yang ingin memiliki rumah sendiri bisa menggunakan layanan KPR rumah. Untuk itu, diperlukan biaya yang mencukupi dan pemenuhan syarat KPR rumah sesuai ketentuan.
Baca juga: 8 Cara Membuat Buku Keuangan Pribadi Beserta Contohnya
Cara Menyusun Skala Prioritas
Agar dapat memastikan keuangan tidak terganggu, penggunaan skala prioritas bisa menjadi hal yang diperhatikan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun skala prioritas adalah:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Hidup
Buatlah daftar kebutuhan sehari-hari yang perlu dipenuhi terlebih dahulu sebelum memasukkannya dalam kategori berdasarkan kepentingannya.
Pengeluaran rutin yang tidak boleh terlewat setiap bulan, seperti bayar tagihan listrik, belanja makanan, dan iuran kesehatan perlu dimasukkan ke dalam daftar terlebih dahulu.
2. Mengategorikan Kebutuhan Berdasarkan urgensi
Setelah membuat daftar hal-hal yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, saatnya untuk mengategorikannya berdasarkan tingkat kepentingannya.
Pembagiannya bisa dilakukan dengan memisahkan antara kebutuhan dasar, jangka panjang, dan darurat.
3. Menyusun Prioritas Kebutuhan
Berdasarkan kategori yang dibuat di atas, penyusunan prioritas kebutuhan bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Prioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar terlebih dahulu. Adapun kebutuhan dasar meliputi segala hal yang termasuk dalam sandang, pangan, dan papan.
Jika kebutuhan dasar terpenuhi, maka uang baru bisa digunakan untuk kepentingan lainnya, seperti berinvestasi dan mempersiapkan dana darurat.
Itulah pembahasan seputar skala prioritas yang merupakan konsep dalam pengelolaan keuangan, baik dalam kehidupan pribadi maupun penataan usaha.
Dengan skala prioritas yang tepat, sahabat bisa membuat keputusan finansial dengan lebih bijak, termasuk mempersiapkan simpanan untuk masa depan.
Simpanan dana tidak hanya terbatas pada uang tunai. Sahabat bisa mulai berinvestasi aset berharga lain yang aman dan tahan di saat kondisi ekonomi tidak menentu, seperti emas.
Tidak perlu menyimpan emas secara fisik, sahabat bisa berinvestasi emas di Pegadaian dengan menggunakan layanan Tabungan Emas.
Dengan menabung emas, sahabat hanya perlu mengisi saldo tabungan dan mengecek berapa banyak emas yang terkumpul seiring waktu.
Biaya pembelian emas minimal Rp10 ribu saja. Jangan khawatir, biaya pengelolaan rekeningnya pun juga terjangkau, yaitu sebesar Rp30 ribu per tahun.
Jika daftar melalui aplikasi Pegadaian Digital, sahabat dapat menikmati bebas biaya pengelolaan rekening selama setahun lho.
Mari prioritaskan kebutuhan keuangan jangka panjang dengan menabung emas di Pegadaian. Yuk, buat rekeningnya segera!
Baca juga: Persiapan Biaya Melahirkan, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?
Artikel Lainnya
Emas
Asal Usul Emas, Mulai dari Proses Terbentuknya Hingga Disebut Logam Mulia
Logam mulia identik dengan emas, padahal sebenarnya arti logam mulia ini sangat luas. Inilah alasan emas dikenal sebagai logam mulia.
Emas
5 Cara Merawat Perhiasan Emas Sendiri
Tak hanya uang, kamu juga bisa menabung emas di Pegadaian. Sebenarnya, apa saja keuntungan menabung emas? Simak ulasannya di sini.
Keuangan
Hibah: Pengertian, Hukum, Jenis, Rukun, Syarat, & Manfaatnya
Hibah adalah akad dalam hukum syariah yang dilakukan dalam penyerahan harta atau properti secara sukarela. Mari simak selengkapnya di artikel ini.