Cara Perhitungan Zakat Fitrah dan Rumusnya yang Perlu Diketahui

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

25 December 2024
Bagikan :
image detail artikel

Zakat fitrah adalah kewajiban yang ditunaikan selama bulan Ramadan berdasarkan kaidah tertentu. Perhitungan zakat fitrah dilakukan sesuai dengan rumus tersendiri.
Baik lelaki maupun wanita muslim wajib membayar zakat fitrah saat bulan Ramadan sebagai bentuk kepedulian terhadap orang-orang yang kurang mampu.
Di samping itu, zakat fitrah merupakan cara untuk berbagi kebahagiaan dan merayakan kemenangan di hari raya bagi semua orang tanpa memandang kemampuan finansial.
Lantas, bagaimana ketentuan perhitungan zakat fitrah yang sesuai dengan ketentuan agama Islam? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Ketentuan Perhitungan Zakat Fitrah

Hukum pembayaran zakat fitrah adalah wajib bagi semua orang beragama Islam yang memiliki kelebihan rezeki.
Zakat fitrah dibayarkan dalam dua bentuk, yaitu uang dan makanan pokok. Di Indonesia, zakat fitrah umumnya dibayar dengan beras.

Perhitungan Zakat Fitrah Berupa Uang

Untuk menghitung jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan, sahabat perlu menyesuaikan nominal uang dengan harga bahan pokok di daerah sekitar.
Adapun jenis bahan pokok yang dipilih perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat di daerah tempat tinggal.
Jadi, jika mayoritas penduduk mengonsumsi nasi, maka acuan yang digunakan untuk perhitungan zakat fitrah dengan uang adalah harga beras.
Jika tidak yakin, sahabat bisa menghubungi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk memastikan patokan nilai zakat fitrah berupa uang yang harus dikeluarkan.
Berdasarkan Surat Keputusan BAZNAS 07/2023, standar nilai zakat fitrah dalam bentuk uang di Jakarta adalah sebesar Rp45 ribu per orang.
Apabila membayarkan zakat untuk keluarga, maka kalikan Rp45 ribu dengan jumlah anggota yang terdaftar sebagai anggota keluargamu.
Baca juga: 7 Perbedaan Haji dan Umrah yang Mendasar dan Perlu Diketahui 

Perhitungan Zakat Fitrah Berupa Beras

Jika perhitungan zakat fitrah dalam bentuk uang memiliki standar yang ditentukan oleh BAZNAS, hal yang sama juga berlaku untuk beras.
Menurut BAZNAS, standar zakat fitrah dalam bentuk beras di Indonesia adalah senilai 2,5 kg. Adapun beras bisa diganti dengan bahan makanan pokok lain yang sesuai dengan kondisi daerah tempat tinggal.
Beberapa jenis bahan makanan pokok di Indonesia yang bisa menggantikan beras adalah jagung, singkong, dan ubi.
Sama seperti perhitungan zakat fitrah berupa uang, berat beras atau bahan pokok lain yang diberikan perlu disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.
Jika membayarkan zakat untuk 5 orang anggota keluarga, maka berat total bahan pokok yang harus dibayarkan adalah sebesar 12,5 kg.

Rumus Menghitung Zakat Fitrah

Berdasarkan keterangan di atas, perhitungan zakat fitrah dilakukan berdasarkan nisab yaitu 2,5 kg bahan makanan pokok sesuai daerah tempat tinggal.
Jika dituliskan, maka rumus zakat fitrah bisa dilakukan sebagai berikut:
Besar Zakat Fitrah = Nisab Zakat Fitrah ✕ Jumlah Orang yang Wajib Membayar Zakat
Adapun nisab zakat fitrah bisa dimasukkan dalam besaran kg (kilogram) atau dalam nominal rupiah sesuai dengan standar nilai yang sudah ditetapkan oleh BAZNAS.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Setelah mengetahui ketentuan dan rumus menghitung zakat fitrah, saatnya untuk mengenali langkah-langkahnya. Berikut masing-masing tahapannya yang perlu dicatat:

1. Menentukan Besar Zakat Fitrah

Cara menghitung zakat fitrah yang pertama adalah dengan menentukan besaran zakat. Baik berupa bahan pokok maupun uang, zakat fitrah perlu dibayarkan sesuai dengan ketentuan nisabnya, yaitu 2,5 kg.
Dalam bentuk uang, besar zakat bisa disesuaikan dengan standar nilai yang ditetapkan oleh BAZNAS. Di Jakarta pada tahun 2023, nisab zakat fitrah adalah sebesar Rp45 ribu per orang.

2. Menentukan Jumlah Orang yang Wajib Dizakati

Syarat utama membayar zakat fitrah adalah beragama Islam, baligh, dan mampu secara finansial.
Semua anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, termasuk pembantu rumah tangga dan tamu yang tinggal lebih dari setahun juga wajib membayar zakat.

3. Menghitung Zakat Fitrah

Langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan zakat fitrah dengan rumus yang telah disebutkan di atas.

4. Membayar Zakat Fitrah

Pembayaran zakat fitrah perlu dilakukan sesuai dengan ketentuan. Terdapat pembagian waktu membayar zakat fitrah, di mana waktu paling akhir jatuh sebelum perayaan Idulfitri.
Proses pembayaran bisa dilakukan di lembaga agama setempat yang memiliki lisensi dan terbukti kredibel. Selain itu, pembayaran juga dapat dilakukan melalui BAZNAS atau LAZ (Lembaga Amil Zakat).
Demikian pembahasan seputar perhitungan zakat fitrah yang dapat dijadikan acuan bagi kaum muslim dalam beribadah di bulan Ramadan ini.
Pembayaran zakat perlu dilakukan sesuai dengan ketentuan. Apabila sahabat sudah memenuhi persyaratan, maka pembayaran zakat menjadi suatu kewajiban.
Selain membayar zakat, sahabat juga perlu mengalokasikan dana untuk membayar biaya sosial lainnya, seperti THR untuk karyawan dan persiapan mudik.
Jika dana belum cukup, maka menggadaikan barang berharga bisa menjadi pilihan. Untuk mendapatkan dana pinjaman yang dibutuhkan, layanan Gadai Non Emas dan Gadai Kendaraan menyediakan dana pinjaman sesuai dengan nilai barang.
Cukup lengkapi persyaratan pinjaman, termasuk membawa barang jaminan dan dokumen kelengkapan, seperti BPKB dan STNK untuk Gadai Kendaraan.
Jadi, jangan lewatkan kewajiban berzakat fitrah saat Ramadan. Jika butuh dana untuk menunaikan kewajiban ini, gadai di Pegadaian bisa menjadi solusinya.
Baca juga: Nisab Emas: Pengertian, Besar, dan Cara Menghitungnya 

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved