Indonesia Bikin Rupiah Digital?
Hai, Sahabat! Bahas soal uang yuk? Kamu tau gak beberapa bulan lalu Bank Indonesia baru aja nerbitin rencana tertulis pengembangan bentuk uang Rupiah digital baru yang bakalan pakai teknologi blockchain? Rencana tertulis ini dijabarkan dalam dokumen setebal 65 halaman, dan di artikel kali ini akan dijelaskan tentang semua hal penting yang perlu kamu ketahui tentang bentuk uang rupiah digital baru yang bakalan dibikin sama Bank Sentral negara kita.
Pertanyaannya sekarang, sebetulnya apa sih rupiah digital itu? Apa bedanya sama uang di rekening tabungan bank atau aplikasi dompet online kita, bukanya semua itu juga uang elektronik digital, ya? Terus apa bedanya sih sama stablecoin crypto yang nilainya dipatok rupiah, kan sama-sama pakai teknologi blockchain juga, emang apa istimewanya rupiah digital ini?
Di artikel kali ini kita mau membahas apa bedanya rupiah digital sama uang elektronik. Kita juga bakal akan membahas gimana sih rupiah digital ini bisa mengubah banyak hal dalam perekonomian kita di masa depan.
Tapi sebelumnya kita perjelas dulu latar belakang kenapa sih Bank Indonesia mau menerbitkan rupiah digital? Emangnya uang elektronik di bank nggak cukup praktis, ya? Kan, mobile banking juga uang elektronik, kebanyakan dari kita juga punya uang di berbagai e-wallet. Terus buat apa lagi sih bikin jenis uang baru? Yuk kita jawab semuanya di sini!
Untuk Apa Rupiah Digital Dibuat?
Uang digital bisa jadi solusi modern buat banyak masalah dalam sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan di negara kita yang bisa dibilang belum efisien. Emang sih, buat kamu yang tinggal di kota besar, mungkin kamu ngerasa infrastruktur pembayaran dan fasilitas keuangan tuh udah cukup lengkap banget ya. Tapi, kalau misalnya kita lihat dari kacamata seluruh penduduk dan wilayah Indonesia, sebetulnya infrastruktur keuangan dan pembayaran tuh masih sangat tradisional dan nggak efisien, dan kalaupun sekarang banyak bank besar yang udah punya sistem digital, tapi data digitalnya itu terpisah-pisah dan nggak bisa dimonitor dalam satu sistem yang tergabung jadi satu. Jadinya, setiap kali pemerintah bikin kebijakan ekonomi, ya kita sebagai masyarakat harus nunggu dulu kebijakan tersebut dieksekusi sama bank umum yang kita pakai buat nyimpen uang kita. Nah, dengan adanya program rupiah digital ini, ada banyak terobosan yang bisa dilakukan masyarakat. Sekarang, coba kamu bayangin, deh, Bank Indonesia akan bikin sebuah jaringan keuangan yang terpusat langsung ke bank sentral negara. Semua orang Indonesia, asalkan punya handphone, bisa terhubung ke jaringan tersebut. Walaupun mereka tinggal di daerah pelosok, asalkan punya rekening di bank manapun dan terhubung ke jaringan internet, masyarakat bisa bebas ngelakuin transfer pembayaran ke siapapun dengan cepat, tanpa banyak persyaratan, bahkan transfer ke luar negeri juga bisa dilakuin dengan cepat dan murah.
Dalam jaringan tersebut, Bank Sentral bisa mengawasi langsung tingkat inflasi negara, ngasih insentif langsung ke masyarakat yang membutuhkan, bikin kebijakan ekonomi yang langsung bisa dirasakan masyarakat. Kita coba kasih contoh ya terkait masalah pembayaran.
Buat TKI dan TKW di luar negeri, pilihan mereka buat transfer uang ke keluarga di kampung tuh biasanya masih terbatas banget sama Jasa Keuangan perantara yang proses transfernya lama dan biaya layanan yang mahal banget, bahkan ada nih yang sampai 10%. Jadi, udahlah harus bayar biaya layanan mahal, eh masih harus nunggu uangnya nyampe beberapa hari kemudian, coba aja kalau ada mekanisme di mana mereka tuh bisa langsung tukar mata uang asing ke Rupiah, terus langsung kirim deh uang itu ke handphone keluarga mereka di kampung dalam hitungan detik, tanpa harus pakai jasa perantara dan nggak perlu datang ke kantor cabang buat ngambil uangnya.
Contoh lain yaitu dari masalah distribusi uang, bisa dibilang distribusi penyaluran bantuan ekonomi yang kita jalani sekarang tuh udah ketinggalan zaman banget dan seringkali harus ngelewatin pihak perantara kayak dana desa atau pihak otoritas setempat. Dan bukan rahasia lagi, hal kayak gini tuh ada banget celah korupsinya di setiap upaya pemerintah untuk menyalurkan bantuan ke daerah-daerah atau orang-orang tertentu yang berhak mendapatkan bantuan. Masih ingat kan kasus korupsi bantuan sosial waktu COVID 2 tahun lalu? Semua itu bisa terjadi karena distribusi bansos nggak langsung tepat sasaran ke pihak yang membutuhkan dan sistemnya nggak termonitor secara langsung. Coba aja kalau ada sistem yang bikin semua bantuan pemerintah kayak subsidi, bansos, keringanan pajak, ataupun program beasiswa pelajar bisa disalurkan langsung dari pemerintah ke handphone masyarakat terpilih atau ke pihak-pihak yang memang berhak buat dapetin insentif dari program pemerintah. Dengan begitu, tindak korupsi bisa dicegah dan semua bantuan pemerintah bisa efektif tersalurkan dengan tepat sasaran. Dengan sistem keuangan terpusat gini, Bank Sentral juga bisa lebih cepat dan efektif untuk mengambil kebijakan moneter untuk mengawasi tingkat inflasi supaya kestabilan ekonomi nasional bisa terjaga.
Misalnya, kebijakan naikin atau nurunin suku bunga nggak perlu lagi deh tuh nunggu eksekusi dari berbagai institusi keuangan, semua kebijakan itu bisa langsung terasa sama masyarakat secara instan. Dengan begitu harapannya segala bentuk ketidaksadaran ekonomi bisa diatasi dengan lebih cepat daripada sebelumnya.
Wah keren banget ya kalau bisa kayak gitu? Yap! dan sebetulnya program digitalisasi mata uang ini nggak cuma dilakuin sama Indonesia aja, Sahabat! Ada banyak negara lain yang udah mulai ngembangin sistem ini juga. Kalau di luar negeri program digitalisasi mata uang ini dikenal dengan nama CDBC atau Sentral Bank digital currency, dan sampai dengan artikel ini dibikin udah ada 105 negara yang lagi mengeksplorasi dan ngembangin CBDC.
Potensi Risiko Rupiah Digital
Oke, dari tadi kan kita sudah membahas banyak sisi positif dan peluang yang bisa kita rasain dari program digital ini. Sekarang, giliran kita bahas tantangan dan juga potensi risiko dari program ini. Nah, program ini tuh bakalan bikin Bank Sentral punya kontrol penuh terhadap penerbitan, peredaran, pembekuan, penyitaan, percepatan maupun perlambatan uang beredar, daan sistem yang sangat powerful ini bisa jadi pedang bermata dua, khususnya kalau kebijakan pemerintah nggak diawasi secara ketat. Dalam hal ini kita nggak bahas pemerintah Indonesia secara khusus ya, tapi pemerintah di setiap negara secara umum. Jadi kebijakan ini harus dikawal dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan dan pastinya masyarakat luas.
Nah, itu tadi pembahasan kita tentang CBDC dan juga program rupiah digital.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih tersebut, rupiah digital dan uang elektronik bakal jadi alternatif baru dalam bayar-bayar digital. Jadi nggak perlu ribet lagi bayar secara manual, tinggal sentuh-sentuh di ponsel aja udah selesai. Asik banget kan?
Ini juga menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dan digitalisasi dalam sistem keuangan semakin maju dan semakin mempermudah akses masyarakat ke layanan keuangan. Semua bisa dilakukan dengan santai, praktis dan efisien. Salah satu bentuk penggunaan teknologi dan digitalisasi yang dapat Sahabat manfaatkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah aplikasi Pegadaian Digital. Sahabat dapat melakukan banyak hal, mulai dari membeli pulsa, membayar listrik, menabung emas hingga mengajukan pembiayaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan finansial. Yuk, unduh aplikasi Pegadaian Digital di PlayStore untuk pengguna Android dan App Store untuk iOS.
Artikel Lainnya
Wirausaha
Peluang Cerah Bisnis Batik
Batik menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai warisan dari nenek moyang yang sudah ada sejak dahulu. Batik merupakan kain bergambar yang terbentuk dari pola-pola indah yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Sejak batik ditetapkan oleh UNESCO […]
Inspirasi
Umrah: Arti, Syarat, Rukun, dan Keutamaannya dalam Islam
Umrah adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilaksanakan di Makkah dan Madinah. Yuk, kenali syarat, rukun, dan keutamaannya di sini!
Wirausaha
Mau Buka Usaha Tapi Bingung Cari Modal? Ini 5 Cara Mencari Modal Usaha yang Perlu Anda Coba
Selain tekad yang kuat, faktor permodalan juga ikut berpengaruh terhadap kelangsungan usaha itu sendiri.