Kenali Kebutuhan Primer, Sekunder, Tersier Beserta Contohnya

Berdasarkan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan manusia dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Prinsip pembagian kebutuhan primer, sekunder, tersier ini menjadi dasar perencanaan manajemen keuangan pribadi maupun usaha.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, tersier pun mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan beberapa dekade lalu.
Lantas, apa saja kebutuhan primer, sekunder, tersier yang perlu diprioritaskan dalam kehidupan sehari-hari? Mari simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Kebutuhan Primer?

Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok atau segala hal yang harus dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan primer berdampak langsung pada kesejahteraan hidup manusia.
Umumnya, kebutuhan primer berupa hal-hal fisik minim yang perlu dipenuhi oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang kelas sosial.
Mengingat pentingnya kebutuhan primer, maka pemenuhannya harus disegerakan agar kehidupan pribadi maupun proses usaha tidak terganggu.

Contoh Kebutuhan Primer

Terdapat tiga contoh kebutuhan primer yang menjadi prioritas dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yaitu sandang, pangan, dan papan.

• Sandang: Pakaian layak untuk menutupi tubuh seperti, baju, celana, dan rok.
• Pangan: Makanan dan minuman pokok yang dikonsumsi sehari-hari.
• Papan: Tempat tinggal atau rumah untuk berlindung dan beristirahat.

Di antara banyak kebutuhan primer, sekunder, tersier yang tersedia di pasar, ketiga contoh di atas merupakan prioritas utama.
Jadi, bisa dikatakan bahwa seseorang berhasil menjalani kehidupan yang layak apabila dapat memenuhi tiga kebutuhan primer tersebut.

Apa itu Kebutuhan Sekunder?

Kebutuhan sekunder adalah hal-hal yang menjadi pelengkap dari keperluan mendasar pada kategori primer.
Pemenuhan kebutuhan sekunder ditujukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Namun, perlu dicatat bahwa kebutuhan sekunder bersifat tidak mendesak dan bisa ditunda.
Secara umum, gaya hidup manusia merupakan penentu dari pentingnya pemenuhan kebutuhan sekunder.
Apabila seseorang menganut prinsip frugal living, maka bisa dipastikan bahwa kebutuhan sekunder tidak begitu penting bagi mereka.
Sebaliknya, pembelian kebutuhan sekunder tidak bisa diabaikan bagi individu yang memiliki sifat konsumtif.
Baca juga: Prinsip Ekonomi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya 

Contoh Kebutuhan Sekunder

Seiring dengan berkembangnya teknologi, kebutuhan pelengkap untuk memastikan keberlangsungan kehidupan pun semakin bertambah.
Beberapa hal yang termasuk dalam kebutuhan sekunder yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari adalah:

• Laptop.
• Alat elektronik.
• Handphone.
• Kendaraan.
• Internet.
• Berlian.
• Perhiasan emas.
• Emas batangan.
• Akses kesehatan.
• Akses pendidikan.

Adapun contoh kebutuhan sekunder lain yang tidak begitu diperlukan namun kerap kali menjadi candu bagi individu yang memegang prinsip konsumerisme adalah:

• Menonton film di bioskop.
• Rekreasi untuk refreshing.
• Berlangganan layanan hiburan.

Kerap kali, individu dengan gaya hidup boros tidak bisa menyusun prioritas dan menghiraukan kategori kebutuhan primer, sekunder, tersier yang menjadi acuan manajemen keuangan.
Agar tidak menghabiskan uang untuk kebutuhan sekunder yang kurang penting, sebaiknya buatlah alokasi gaji bulanan sesuai dengan kemampuan.

Apa itu Kebutuhan Tersier?

Kebutuhan tersier adalah berbagai hal yang umumnya bersifat mewah. Dengan kata lain, kebutuhan tersier hanya bisa dipenuhi oleh orang-orang dengan pemasukan tinggi.
Berbeda dengan kebutuhan sekunder, kebutuhan tersier tidak hanya menjadi pelengkap. Pemenuhan kebutuhan tersier dapat memberikan kepuasan pribadi.
Keberadaan kebutuhan tersier yang umumnya bersifat mewah kerap kali ditujukan untuk mempertahankan status sosial dalam masyarakat.
Mengingat sifatnya yang mewah, kebutuhan tersier dianggap prestise di mana tidak semua orang memiliki kemampuan finansial untuk memenuhinya.

Contoh Kebutuhan Tersier

Di antara kebutuhan primer, sekunder, tersier, kategori inilah yang bersifat eksklusif. Maka dari itu, pembeliannya sebaiknya dilakukan ketika kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.
Individu yang menganut gaya hidup hemat biasanya tidak terlena dengan pemenuhan kebutuhan tersier.
Sebaliknya, kebutuhan tersier menjadi prioritas tersendiri bagi individu yang keuangannya mencukupi dan ingin mendapatkan kepuasan tersendiri dari kepemilikan barang-barang mewah, seperti:

• Mobil mewah.
• Hunian mewah.
• Sepatu dan tas branded.
• Lukisan bernilai tinggi.
• Kapal pesiar pribadi.
• Liburan ke luar negeri.

Demikian pembahasan seputar kebutuhan primer, sekunder, tersier yang bisa memberikan wawasan baru untuk mengelola keuangan dengan lebih baik.
Dengan mengetahui intensitas kebutuhan, sahabat dapat menentukan segala hal yang perlu menjadi prioritas dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun pemenuhan kebutuhan sehari-hari bisa dilakukan dengan uang sebagai alat transaksi utama. Jika uang yang dimiliki tidak mencukupi, sahabat bisa menggadaikan aset berharga.
Agar prosesnya aman dan terjamin, gunakan layanan gadai di Pegadaian. Gadai Emas, Gadai Non Emas, dan Gadai Kendaraan bisa menjadi pilihan.
Barang jaminan akan diasuransikan sehingga dijamin aman. Selain itu, pembayaran dapat dilakukan dengan metode cicil.
Tidak hanya itu, sahabat juga bisa mengajukan perpanjangan berkali-kali sehingga pelunasan bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Jadi, jangan bingung jika uang di dompet habis ya. Yuk, gadaikan aset berharga di Pegadaian untuk memenuhi berbagai kebutuhan!
Baca juga: Leasing: Pengertian, Jenis, Manfaat, & Bedanya dengan Kredit