Ketahui 3 Hal Ini Supaya Kamu Gak Lagi Cemas Soal Resesi 2023

Oleh Sahabat Pegadaian dalam Inspirasi

17 December 2022
Bagikan :
image detail artikel

Halo, Sahabat
Belakangan ini sedang banyak berita yang bikin kita semua cemas tentang kemungkinan resesi ekonomi di 2023, bahkan ada juga informasi yang menyebutkan kalau krisis pangan juga bisa terjadi di tahun 2023. 
Bagi Sahabat yang mungkin merasa cemas, ada baiknya kamu baca artikel ini sampai selesai, karena kami akan mencoba memberi pandangan tentang bagaimana Indonesia besar kemungkinan tidak akan terlalu terdampak pada resesi tahun depan, atau jika pun demikian, paling tidak, kita tahu apa yang seharusnya dilakukan saat dihadapi dengan worst case-nya.
Jika kita ingat kembali bahwa semua pemberitaan tentang resesi ekonomi global dan krisis di tahun 2023 ini sifatnya masih diprediksikan atau akan ada kemungkinan resesi yang bakal terjadi karena mulai dari inflasi, geopolitik dan perang Rusia-Ukraina, menurut pandangan para pakar ekonomi dunia saat ini. 
Namun, justru fakta yang terjadi, sampai dengan artikel ini ditulis, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih baik-baik saja, tidak menunjukan tren negatif. Bahkan sejak Januari 2022 angka PDB/GDP Indonesia di triwulan ketiga terus tumbuh hingga 5,72 persen. (Sumber Badan Pusat Statistik)
Terus Indonesia punya kekuatan apalagi selain dari pertumbuhan nilai PDB/GDP untuk menolak dampak resesi global? 
Kami rangkum menjadi 3 alasan serta faktor mengapa Indonesia tidak begitu terdampak resesi global. Baca sampai selesai ya, Sahabat!
Ketahanan Ekonomi Indonesia
Sejauh mana, sih, ketahanan ekonomi Indonesia saat ini? dan mengapa potensi terjadi resesi atau krisis di Indonesia terbilang kecil? Ada tiga faktor serta alasan ekonomi Indonesia masih terbilang kuat.

1. Ketahanan Sumber Energi


Membahas tentang energi, sederhananya adalah konsumsi masyarakat Indonesia terhadap BBM dan listrik di kehidupan sehari-hari. Untuk sumber energi listrik bisa dikatakan Indonesia punya ketahanan yang sangat bagus karena energi listrik yang kita gunakan bersumber dari batu bara yang sangat berlimpah di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, kebutuhan batu bara tahun 2022 sebesar 188,9 juta ton, sementara untuk tahun 2023 sebesar 195,9 juta ton kemudian produksi batu bara hingga saat ini sudah mencapai 360,70 juta ton dari target produksi 663 juta ton. Bisa dibilang cadangan batu bara di Indonesia selalu berada di atas kebutuhan dalam negeri. Indonesia memiliki cadangan batu bara sebesar 37 miliar ton, ini terbesar ke tujuh dunia, lho sahabat. Yang memang perlu sedikit dikhawatirkan yaitu ketersediaan BBM. Dimana konsumsi BBM kita selalu diatas kapasitas produksi sejak tahun 2004 dan akan ada lagi kenaikan harga di tahun depan.

2. Ketahanan Pangan


Ketersediaan beras nasional di tahun 2022 mencapai 36,95 juta ton dan jika dikurangi dengan konsumsi sebanyak 30,90 juta ton, maka Indonesia masih memiliki surplus 6,05 juta ton untuk disimpan sebagai cadangan beras di tahun 2023. Diperkirakan pada tahun 2023 Indonesia tidak perlu mengimpor beras karena secara rata-rata produktivitas sawah petani pada tahun 2022 mencapai 5,22 ton per hektar, meningkat dari tahun sebelumnya di 5,12 ton per hektar. Di samping itu, supply gandum di Indonesia untuk memproduksi roti dan mi instan tergolong sangat aman karena pemasok gandum terbesar kita adalah Australia, Argentina dan Kanada bukan dari Ukraina ya, Sahabat. 

3. Ketahanan Finansial (Perbankan)

Ketahanan sektor perbankan ini bisa dibilang penting banget ya, Sahabat. Terdapat dua indikator penting untuk melihat dan memahami ketahanan finansial perbankan adalah

  •  Rasio Kredit Macet (Non Performing Loan) 

NPL net perbankan tercatat sebesar 0,80 persen dan NPL gross berada di level 2,86 persen di paruh pertama 2022. Angka wajar NPL menurut Bank Indonesia sebesar 5 persen. Bisa dibilang rasio kredit macet di Indonesia masih sangat aman.

  • Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio) 


Rasio Kecukupan Modal di Indonesia masih sangat kokoh yaitu berada di angka 24,6 persen, dimana batas aman menurut peraturan Bank Indonesia No.3-BI-2001 ada di angka 8 persen. 
Nah, jika melihat tiga faktor diatas, bisa dibilang Indonesia kemungkinan besar bakal aman-aman saja ya, Sahabat, artinya kita masih bisa mengalokasikan dana yang kita punya untuk berinvestasi. lalu, apakah emas aman untuk diinvestasikan? 

Emas Sebagai Safe Haven Asset


Safe Haven adalah aset yang tidak ada korelasi atau bahkan berkorelasi negatif terhadap aset-aset lainnya pada saat terjadi gejolak ketidakpastian pada market. Jadi, emas sebagai safe haven aset ini dapat memproteksi investor dari penurunan nilai aset atau yang kita kenal sebagai Hedging

Bagaimana Nilai Emas Saat Resesi?

Di tahun 2020 saat resesi ekonomi global melanda, harga emas dunia ikut melonjak naik membantu mendongkrak nilai emas dalam rupiah sebesar 21,57 persen hingga mendekati harga 1 juta per gram. Harga emas dalam negeri seperti yang dijual oleh Treasury juga turut naik 24,6 persen menjadi Rp872.688 per gram di akhir 2020. Yang mana harga beli emas Treasury pada 1 Januari 2020 masih berada di harga Rp700.201. Harga jual atau Buyback emas Treasury juga ikut naik sebesar 24,6 persen di sepanjang 2020. 
Harga buyback emas Treasury per 31 Desember 2020 mencapai Rp844.698 per gram, mengalami peningkatan dibandingkan pada awal tahun 2020 sebesar Rp677.654 per gram.
Bagi Sahabat yang ingin berinvestasi emas sebagai alat lindung nilai aset, Sahabat bisa mencoba dengan membuka Tabungan Emas. Dengan proses yang tidak ribet, sahabat bisa lakukan pembukaan rekening Tabungan Emas Pegadaian cukup dari rumah saja dengan mengunduh aplikasi Pegadaian Digital
Semoga dengan informasi diatas Sahabat tidak lagi merasa cemas akan isu resesi global tahun depan. Selamat berinvestasi!

Tinggalkan Komentar

Alamat email kamu tidak akan terlihat oleh pengunjung lain.
Komentar *
Nama*
Email*
logo

PT Pegadaian

Berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Ikuti Media Sosial Kami

Pegadaian Call Center

1500 569

atau 021-80635162 & 021-8581162


Copyright © 2024 Sahabat Pegadaian. All Rights Reserved